Ini adalah bukti bahwa usia bukan halangan.
1. Ashley Qualls
Menjadi milyarder di usia: 17
Bisnis: WhateverLife.com
Gadis yang satu ini menjadi milyarder di usia 17 tahun karena situsnya yang populer, WhateverLife.com.
Hobinya mendesain layout MySpace akhirnya membawa situs tersebut meraih keuntungan besar dari iklan-iklan yang berdatangan.
Menurut sebuah artikel di FastCompany, Ashley meminjam uang $8 pada ibunya untuk membeli nama domain.
2. Cameron Johnson
Menjadi milyarder di usia: 19
Bisnis: My EZ Mail, SurfingPrizes.com, CertificateSwap.com, etc
Saya mulai mengenal Cameron sebagai salah satu kontestan di acara The Big Give milik Oprah Winfrey. Yang ini adalah salah satu favorit saya.
Cameron Johnson adalah seseorang yang memiliki kemampuan berbisnis yang luar biasa. Di usia 12 tahun ia bahkan sudah mulai berbisnis dengan menjual boneka di e-bay.
Sebelum lulus SMA, seluruh kekayaan Cameron sudah mencapai lebih dari $1,000,000.
Di sebuah wawancara oleh majalah Forbes, Cameron mengatakan:
"Di usia 15 tahun saya menerima cek antara $300,000 dan $400,000 per bulan”
3&4 Catherine & Dave Cook
Menjadi milyarder di usia: 17 & 18
Bisnis: myYearBook.com
Catherine dan saudaranya Dave mendirikan myYearBook.com di tahun 2005 saat mereka berusia 15 & 16 tahun.
Mereka beruntung dalam memulai bisnis, karena menurut NY Daily News mereka mendapat “kucuran dana” sebesar $250,000 dari kakak mereka yang lulusan Harvard dan sudah menjadi milyarder terlebih dahulu. Tapi tetap saja, mereka berhasil karena usahanya bukan karena mendompleng nama.
5. Farrah Gray
Menjadi milyarder di usia: 14
Bisnis: Kidztel
Farrah Gray adalah seorang anak yang berasal dari kalangan minoritas di Amerika, dan sekarang pun ia masih menjadi bagian dari kalangan minoritas. Bedanya, kalau dahulu Gray adalah seorang keturunan Afrika-Amerika miskin, yang merupakan minoritas di Amerika, maka sekarang ia telah menjelma menjadi milyarder muda, yang juga merupakan minoritas di dunia ini, karena ia telah menjadi bagian dari 1% penduduk dunia yang menguasai peredaran uang.
Perjalanan Gray menuju kesuksesan bisa dibilang begitu “instant”. Tapi, mungkin lebih tepat lagi kalau disebut “ngebut”, karena ia benar-benar mencapai impiannya dengan usahanya sendiri, dan tentunya dukungan dari keluarga dan rekan-rekannya. Gray ialah seorang anak muda yang begitu menginspirasi banyak orang.
Dahulu, pria kelahiran tahun 1984 ini tinggal bersama keluarganya di sebuah apartemen kelas bawah, yang toiletnya sering macet dan banyak dihuni kecoak. Rasa sayangnya terhadap keluarga membuatnya ingin memberi yang terbaik bagi mereka, seperti apa yang sering ia lihat di layar televisi.
Pikiran Farrah Gray yang sudah begitu berpandangan ke depan membuatnya berkeputusan untuk mencari uang dengan cara berjualan ketika berusia 6 tahun. Apa yang ia jual waktu itu pun cukup sederhana, yaitu batu yang ia lukis sendiri sebagai ganjalan pintu. Ia berjualan keliling dari rumah ke rumah, dan bahkan membuat kartu namanya sendiri. Di dalam kartu nama tersebut, ia menyebut dirinya sebagai “CEO Abad 21”.
Suatu saat, ia memberi kartu namanya pada seseorang yang bernama Roy Tauer. Tentu saja ia terkesan dengan kartu nama bertuliskan “CEO Abad 21” yang dimiliki oleh seorang anak yang berusia sekitar 8 tahunan waktu itu. Tauer kemudian melihat adanya ambisi entrepreneurship dalam diri Gray, sehingga ia mengajaknya mendirikan sebuah klub bisnis yang diberi nama U.N.E.E.C ( dibaca Unique, singkatan dari Urban Neighborhood Economic Enterprise Club). Klub itu sendiri adalah sebuah organisasi yang mendorong anak-anak muda menjadi pengusaha.
Perjalanan bisnis Farrah Gray terus saja mengalir, dan bahkan Gray berhasil memiliki kantor di Wall Street, sehingga ia menjadi orang termuda di sana!
Di usianya yang ke-11, Farrah Gray kemudian mendapat wawancaranya yang pertama di KVBC Channel 3. Tiga tahun kemudian, di usianya yang ke-14, Gray secara resmi berhasil menjadi seorang milyarder muda dari penjualan yang menembus $1.5 juta dolar dari perusahaan Farr-Out Food miliknya. Kerajaan bisnisnya bertambah lagi ketika ia mengakuisisi majalah Innercity di usia 19 tahun.
Berkat kiprah Farrah Gray dalam bidang bisnis dan juga kepemimpinan & integritasnya, ia mendapat gelar Doktor kehormatan dari Allen University. Buku-buku yang ditulisnya pun laris manis, dan buku yang melambungkan namanya yang berjudul Reallionaire telah dipuji berbagai kalangan, termasuk mantan presiden A.S. Bill Clinton serta pengarang Chicken Soup For The Soul, Jack Canfield dan Mark V. Hansen.
Dengan berbagai prestasinya yang luar biasa dan usianya yang masih muda itu, Gray tentunya masih memiliki banyak cita-cita. Gray mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah untuk terus tumbuh, berkembang, dan memberi sumbangan atau kontribusi pada masyarakat. Jiwa sosialnya ini telah ia buktikan dengan berdirinya Farrah Gray Foundation, sebuah yayasan yang fokus pada pendidikan entrepreneurship bagi anak muda, di mana ia menyumbangkan honornya sebagai seorang pembicara.
Farrah Gray adalah seorang pemuda yang dinamis dan optimis, yang senantiasa percaya akan kata-kata neneknya yang berbunyi:
“'If better is possible, than good is just not enough.” – Jika kita bisa melakukan yang lebih baik, maka bagus saja belum cukup.
Menjadi milyarder di usia: 17
Bisnis: WhateverLife.com
Gadis yang satu ini menjadi milyarder di usia 17 tahun karena situsnya yang populer, WhateverLife.com.
Hobinya mendesain layout MySpace akhirnya membawa situs tersebut meraih keuntungan besar dari iklan-iklan yang berdatangan.
Menurut sebuah artikel di FastCompany, Ashley meminjam uang $8 pada ibunya untuk membeli nama domain.
2. Cameron Johnson
Menjadi milyarder di usia: 19
Bisnis: My EZ Mail, SurfingPrizes.com, CertificateSwap.com, etc
Saya mulai mengenal Cameron sebagai salah satu kontestan di acara The Big Give milik Oprah Winfrey. Yang ini adalah salah satu favorit saya.
Cameron Johnson adalah seseorang yang memiliki kemampuan berbisnis yang luar biasa. Di usia 12 tahun ia bahkan sudah mulai berbisnis dengan menjual boneka di e-bay.
Sebelum lulus SMA, seluruh kekayaan Cameron sudah mencapai lebih dari $1,000,000.
Di sebuah wawancara oleh majalah Forbes, Cameron mengatakan:
"Di usia 15 tahun saya menerima cek antara $300,000 dan $400,000 per bulan”
3&4 Catherine & Dave Cook
Menjadi milyarder di usia: 17 & 18
Bisnis: myYearBook.com
Catherine dan saudaranya Dave mendirikan myYearBook.com di tahun 2005 saat mereka berusia 15 & 16 tahun.
Mereka beruntung dalam memulai bisnis, karena menurut NY Daily News mereka mendapat “kucuran dana” sebesar $250,000 dari kakak mereka yang lulusan Harvard dan sudah menjadi milyarder terlebih dahulu. Tapi tetap saja, mereka berhasil karena usahanya bukan karena mendompleng nama.
5. Farrah Gray
Menjadi milyarder di usia: 14
Bisnis: Kidztel
Farrah Gray adalah seorang anak yang berasal dari kalangan minoritas di Amerika, dan sekarang pun ia masih menjadi bagian dari kalangan minoritas. Bedanya, kalau dahulu Gray adalah seorang keturunan Afrika-Amerika miskin, yang merupakan minoritas di Amerika, maka sekarang ia telah menjelma menjadi milyarder muda, yang juga merupakan minoritas di dunia ini, karena ia telah menjadi bagian dari 1% penduduk dunia yang menguasai peredaran uang.
Perjalanan Gray menuju kesuksesan bisa dibilang begitu “instant”. Tapi, mungkin lebih tepat lagi kalau disebut “ngebut”, karena ia benar-benar mencapai impiannya dengan usahanya sendiri, dan tentunya dukungan dari keluarga dan rekan-rekannya. Gray ialah seorang anak muda yang begitu menginspirasi banyak orang.
Dahulu, pria kelahiran tahun 1984 ini tinggal bersama keluarganya di sebuah apartemen kelas bawah, yang toiletnya sering macet dan banyak dihuni kecoak. Rasa sayangnya terhadap keluarga membuatnya ingin memberi yang terbaik bagi mereka, seperti apa yang sering ia lihat di layar televisi.
Pikiran Farrah Gray yang sudah begitu berpandangan ke depan membuatnya berkeputusan untuk mencari uang dengan cara berjualan ketika berusia 6 tahun. Apa yang ia jual waktu itu pun cukup sederhana, yaitu batu yang ia lukis sendiri sebagai ganjalan pintu. Ia berjualan keliling dari rumah ke rumah, dan bahkan membuat kartu namanya sendiri. Di dalam kartu nama tersebut, ia menyebut dirinya sebagai “CEO Abad 21”.
Suatu saat, ia memberi kartu namanya pada seseorang yang bernama Roy Tauer. Tentu saja ia terkesan dengan kartu nama bertuliskan “CEO Abad 21” yang dimiliki oleh seorang anak yang berusia sekitar 8 tahunan waktu itu. Tauer kemudian melihat adanya ambisi entrepreneurship dalam diri Gray, sehingga ia mengajaknya mendirikan sebuah klub bisnis yang diberi nama U.N.E.E.C ( dibaca Unique, singkatan dari Urban Neighborhood Economic Enterprise Club). Klub itu sendiri adalah sebuah organisasi yang mendorong anak-anak muda menjadi pengusaha.
Perjalanan bisnis Farrah Gray terus saja mengalir, dan bahkan Gray berhasil memiliki kantor di Wall Street, sehingga ia menjadi orang termuda di sana!
Di usianya yang ke-11, Farrah Gray kemudian mendapat wawancaranya yang pertama di KVBC Channel 3. Tiga tahun kemudian, di usianya yang ke-14, Gray secara resmi berhasil menjadi seorang milyarder muda dari penjualan yang menembus $1.5 juta dolar dari perusahaan Farr-Out Food miliknya. Kerajaan bisnisnya bertambah lagi ketika ia mengakuisisi majalah Innercity di usia 19 tahun.
Berkat kiprah Farrah Gray dalam bidang bisnis dan juga kepemimpinan & integritasnya, ia mendapat gelar Doktor kehormatan dari Allen University. Buku-buku yang ditulisnya pun laris manis, dan buku yang melambungkan namanya yang berjudul Reallionaire telah dipuji berbagai kalangan, termasuk mantan presiden A.S. Bill Clinton serta pengarang Chicken Soup For The Soul, Jack Canfield dan Mark V. Hansen.
Dengan berbagai prestasinya yang luar biasa dan usianya yang masih muda itu, Gray tentunya masih memiliki banyak cita-cita. Gray mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah untuk terus tumbuh, berkembang, dan memberi sumbangan atau kontribusi pada masyarakat. Jiwa sosialnya ini telah ia buktikan dengan berdirinya Farrah Gray Foundation, sebuah yayasan yang fokus pada pendidikan entrepreneurship bagi anak muda, di mana ia menyumbangkan honornya sebagai seorang pembicara.
Farrah Gray adalah seorang pemuda yang dinamis dan optimis, yang senantiasa percaya akan kata-kata neneknya yang berbunyi:
“'If better is possible, than good is just not enough.” – Jika kita bisa melakukan yang lebih baik, maka bagus saja belum cukup.
6. Michael Furdyk
Menjadi milyarder di usia: 17
Bisnis: MyDesktop.com
Di tahun 1999, Michael Furdyk menjual bisnisnya yaitu MyDesktop.com seharga jutaan dolar (tidak diberitahukan jumlah spesifiknya berapa) kepada Internet.com. Oleh karena itu lah ia menjadi milyarder di usianya yang baru 17 tahun. Menurut sebuah artikel, Furdyk kemudian membeli mobil dan boat untuk bisa membuat dirinya relax di berbagai tempat di California.
Setelah berhasil dengan bisnisnya, Furdyk memutuskan untuk mendirikan TakingITGlobal sebagai sebuah organisasi non profit yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan berbagai permasalahan global untuk kaum muda.
7. Sean Belnick
Menjadi milyarder di usia: 14
Bisnis: BizChair.com
Sean Belnick mendirikan BizChair.com di usianya yang masih 14 tahun. Dengan situsnya tersebut, ia menjual berbagai furnitur kantor.
Pada sebuah artikel di BizJournals, disebutkan bahwa investasinya yang dahulu hanya sebesar $500 akhirnya bisa meledak menjadi keuntungan sebesar $24,000,000 di tahun 2006 lalu dan $40,000,000 di tahun 2007 lalu.